Di tengah krisis keuangan yang menghantui Benua Biru, gelaran akbar Piala Eropa 2012 telah berlangsung 3 hari di dua negara Polandia dan Ukraina. Namun suara sumbang mengenai dampak ekonomi dari penyelenggaraan even olahraga dengan penggemar jutaan orang itu tak jarang masih menjadi perdebatan.
Segelintir pihak justru pesimistis, even 4 tahunan ini bisa memberikan dampak ekonomi jangka panjang bagi negara penyelenggara. Bahkan, even ini hanya akan menyisakan beban utang bagi negara tersebut.
Namun bagi sebagian lagi, even itu justru akan mendorong perekonomian negara penyelenggara. Berkaca dari "Barcelona Effect", gelaran Olimpiade tahun 1992 di negara Spanyol ini telah membuat sektor pariwisata Negara Matador ini meningkat.
Diambil dari laman businessinsider mengutip laporan analis Societe Generale, Jaroslaw Janeski dan Rosbank Vntsibanov, berikut adalah dampak dari penyelenggaraan even Piala Eropa 2012:
Polandia:
Negara ini terlihat tengah mengalami booming infrastruktur. Janecki dan Vntsibanov mencatat Polandia memang tengah mengelola pertumbuhan ekonomi yang menguat setelah badai krisis tahun 2008. Negara ini terus memacu pertumbuhan dengan mengeluarka dana besar untuk pembangunan infrastruktur Piala Eropa.
Faktanya, dana infrastruktur yang sudah dikeluarkan Polandia untuk gelaran Piala Eropa ini mencapai 110 miliar zloty setara 2,6 miliar euro. Dari alokasi itu, sebayak 63 miliar zloty digunakan untuk membangun sarana jalan. Investasi untuk sektor perhotelan di Polandia juga ikut meningkat. Alokasi belanja infrastruktur kali ini tercatat menambah 1,5 terhadap PDB Polandia.
Ukraina:
Tak seperti Polandia, Ukraina justru mengalami hantaman keras dari krisis Eropa yang membuat PDB negara tersebut melorot 14,8 persen pada tahun 2009.
Namun, investasi infrastruktur pendukung turnamen sepakbola di Eropa telah menjadi pendorong utama aktifitas investasi negara tersebut. Diperkirakan belanja infrastruktur yang terkait dengan gelaran Euro 2012 mencapai 107 miliar hryvnia atau 8,3 persen dari PDB. Dana investasi itu digunakan untuk memoderninasi infrastruktur tranportasi, jalan, rel kereta, dan bandar udara.
Namun anggaran untuk Euro 2012 tersebut sebagian besar terikat dengan belanja pemerintah dengan alokasi 49,2 persen berasal dari bank sentral dan 3,4 persen dari pemerintah daerah setempat.
"Belanja pemerintah untuk persiapan Piala Eropa yang membuat PDB naik 4,4 persen, berdampak pada defisit anggaran dan berkontribusi pada naiknya utang Ukraina," ujar dua analis tersebut.
Risiko Inflasi
Kedua negara penyelenggara Piala Eropa 2012 diprediksi bakal menghadapi tekanan inflasi bulan Juni yang berasal dari faktor permintaan. Inflasi terutama berasal dari harga makanan, minuman beralkohol, rokok, restoran, dan hotel.
Dibanding Polandia, Ukraina tampaknya bakal menerima dampak lebih besar akibat inflasi sejak sektor makanan telah mengambil porsi besar dari sisi konsumsi masyarakat.
Kompetisi yang berlangsung selama sebulan ini, diyakini bakal membuat harga makanan melonjak disamping faktor panen bahan pangan tahun 2012 yang tak sesuai harapan.
(sumber : jurnaldunia.com)